Diskusi Soal Rancang Bangun Jaringan
JOB DISKUSI
A.Bacalah Tutorial Routing RIP-OSPF
B.Diskusikan dan kerjakan soal dibawah !
1.Apakah yang dimaksud dengan
routing ?
2.Apa yang membedakan antara routing
statis dan routing dinamis ?
3.Sebutkan macam protocol routing
dinamis !
4.Router dalam menentukan best path menggunakan
metrics atau routing metrics. Dua dari metrics yang umum digunakan adalah Hop
Count dan Cost. Sebutkan Protocol routing mana yang menggunakan metrics
tersebut !
5.Protocol Routing dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu classfull protocol dan classless protocol, apa maksudnya?
C.Kerjakan Tugas Berikut ini !
1.Kerjakan langkah kerja pada contoh
praktek yang adapada Tutorial Routing RIP-OSPF dengan menggunakan Packet
Tracert.
2.Beri nama anggota kelompoj pada
lembar kerja.
3.Simpan hasil pekerjaan dan upload
bersama file hasil diskusi.
4.Jika menemukan ketidakjelasan
ataupun kesulitan hubungi instruktur.
Jawab :
1. Routing merupakan sebuah proses untuk
meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui
sebuah antar-jaringan(internetwork).Routing juga dapat merujuk kepada sebuah
metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat
dilewatkan dari satu jaringanke jaringan selanjutnya.
2. a.
Routing Statis
Informasi tabel routing diisi secara manual oleh administrator jaringan.
b. Routing Dinamis Tabel routing didapat secara
otomatis melalui protocol routing yang digunakan.
3.
Protocol
yang menggunakan routing dinamis:
a. RIPv1
RIP
versi 1
-
Hanya mendukung routing classfull
-
Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam perbaikan routing
-
Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-
Perbaikan routing broadcast
Routing
Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1.
Distance Vector Routing Protocol
2.
Menggunakan metric yaitu hop count
3.
Maximum hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4.
Mengirimkan update secara periodic setiap 30 sec
5.
Mengirimkan update secara broadcast ke 255.255.255.255
6.
Mendukung 4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7.
Menjalankan auto summary secara default
8.
Paket update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9.
Bisa mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket
update RIP v.1 dan v.2
10.
Berjenis classful routing protocol sehingga tidak menyertakan subject mask
dalam paket update.Akibatnya RIP v.1 tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11.
Mempunyai AD 120
b. RIPv2
RIP versi 2
-
mendukung routing classfull dan routing classless
-
info subnet dimasukkan dalam perbaikan routing
-
mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
-
perbaikan routing multicast
Secara umum RIPv2 tidak jauh berbeda
dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada informasi yang ditukarkan antar
router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan yaitu terdapat autenfikasi pada
RIPv2 ini.
Persamaan RIP v2 dengan RIP v1
:
-
Distance Vector Routing Protocol
-
Metric berupa hop count
-
Max hop count adalah 15
-
Menggunakan port 520
-
Menjalankan auto summary secara
default
PerbedaanRIP v2 dengan RIP v.1 :
-
Bersifat classless routing protocol,
artinya menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP
v.2 mendukung VLSM & CIDR
-
Mengirimkan paket update &
menerima paket update versi 2
-
Mengirimkan update ke alamat
multicast yaitu 224.0.0.9
-
Auto Summary dapat dimatikan
-
Mendukung fungsi keamanan berupa
authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari
sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior
Gateway Routing Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
·
Protokol routing distance vector
·
Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan
reliability
·
Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang
dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco
tujuan utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat
untuk routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi
defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara
default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite
Metrik).
Pada
IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada
IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur
mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay,
bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short
Path First) – menggunakan algoritma link-state
·
Protokol routing link-state
·
Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
·
Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
·
Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi
jaringan
OSPF
adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh
sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan
tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi
pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar,
maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route
redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah
pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing
table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon
tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol) – menggunakan algoritma advanced distance vector
·
Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
·
Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
·
Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
·
Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance
vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.
Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk
jaringan besar.
Pada
EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan
dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah
bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5. BGP (Border Gateway
Protocol) – menggunakan algoritma distance vector
·
Menggunakan routing protokol distance vector
·
Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
·
Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data.
Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar
dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol
lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke
jaringan lainnya. Update – update dikirim melalui koneksi TCP.
4. Protocol RIPv1
•RIPv1
merupakan classful protocol (berdasarkan subnet default/kelas jaringan
dan
tanpa menyertakan subnet mask atau prefix) sehingga tidak mendukung
VLSM
(variable-length subnet masking), broadcasts updates setiap 30
seconds,
periode hold-down setiap 180 seconds. Perhitungan Hop-nya (Hop count) adalah
metric (Maksimal 15).
•RIPv1
mendukung dari 6 jalur yang sama pada satu tujuan (secara default hanya
mendukung 4 jalur) dimana ke-enamnya akan ditempatkan pada tabel routing dan
router dapat secara seimbang melaluinya.
RIPv2
•
RIPv2 bersifat multicasts sedangkan
version 1 broadcasts.
•
RIPv2 mendukung triggered updates
dimana ketika perubahan topologi muncul, RIPv2 router akan segera menyebarkan
informasi.
•
RIPv2 juga bersifat classless
protocol, sehingga RIPv2 mendukung VLSM atau
jaringan yang sudah terbagi (subnet berubah/tidak default)
•
RIPv2 mendukung autentikasi
(authentication), dengan menggunakan hashed
password kita dapat membatasi router mana yang
akanberpartisipasi dalam RIPv2.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing
Protocol) – menggunakan algoritma advanced
distance vector
·
Menggunakan protokol routing
enhanced distance vector
·
Menggunakan cost load balancing yang
tidak sama
·
Menggunakan algoritma kombinasi
antara distance vector dan link-state
·
Menggunakan Diffusing Update
Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance vector protocol merawat satu set metric yang
kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga
konsep link state protocol. Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke
semua EIGRP router berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan
jaringan. EIGRP sangat cocok untuk jaringan besar.
Pada EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu
dengan distance vektor dan dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah
mempertimbangkan masalah bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5.
Classful
Routing Protocol
adalah : penerapan subnet secara penuh atau default.
/24,/16,/8 artinya penggunaan kelas full dikonsep ini. Classful routing
protocols juga ialah suatu protocol dimana protokol ini tidak ‘membawa’ routing
mask information ketika update routing atau routing advertisements. Ia hanya
membawa informasi ip-address saja, dan menggunakan informasi default mask
sebagai mask-nya.
Classless routing protocols yaitu suatu metodologi pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik.
Classless routing protocols yaitu suatu metodologi pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing(CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik.
Sign up here with your email